Sabtu, 16 Februari 2019



Berpotensi Antikanker

Maman ungu (Cleome rutidosperma, D.C.). (Foto: treknature.com)

Viralkan -Tanaman maman ungu atau Cleome rutidosperma, mengutip untan.ac.id, adalah tumbuhan berdaun lebar yang termasuk dalam salah satu anggota famili Capparidaceae. Maman ungu termasuk salah satu gulma yang tumbuh di perkebunan kelapa sawit. Spesies ini adalah gulma invasif, di seluruh daerah tropis basah dataran rendah Asia dan Australia.

Maman ungu, sering luput dari perhatian karena tumbuh liar, biasanya di pinggir jalan, sawah, atau ladang. Bunganya kecil, tapi sangat cantik dan unik. Mahkotanya cuman 3-4 helai, warnanya ungu, berderet di salah satu sisi saja. Benang sari dan putik menonjol dengan warna biru-ungu.

Maman ungu berpotensi sebagai antikanker karena mengandung golongan senyawa potensial antikanker, seperti alkaloida dan flavonoida.

Menurut ccrc.farmasi.ugm.ac.id, walaupun belum banyak diteliti, ternyata mengandung golongan senyawa potensial antikanker, seperti alkaloida dan flavonoida, yang keduanya berpotensi sebagai regulator negatif onkogen (kelompok gen pengatur daur sel) dan regulator positif gen tumor suppressor, sehingga berpotensi sebagai antikanker.

Sebagai gen tumor suppressor, seperti protein p53 dan protein Retinoblastoma (pRb). Protein Rb mampu mengikat protein E2F (faktor replikasi), sehingga siklus sel akan dihambat.

Mekanisme flavonoid sebagai antiproliferatif sel kanker juga dapat melalui inaktivasi senyawa karsinogen (berkaitan dengan interaksi antara flavonoida dan enzim yang berperan dalam metabolisme, misalnya enzim Gluthation S-Transferase), menghambat angiogenesis dan sebagai antioksidan.

Pemerian Tanaman Maman Ungu

Maman ungu, dikutip dari academia.edu, memiliki batang tegak, termasuk batang basah (herbaceous). Permukaannya licin, dan bersegi empat.

Daunnya daun majemuk beranak-daun tiga. Daun maman ungu duduk berhadapan bersilang, bentuk bulat, tipis lunak, tepi rata, ujung tumpul, pangkal bulat telur, dan permukaan licin.

Maman ungu tumbuh hingga tinggi 0,15-0,80 m, dan berbunga sepanjang tahun. Daun mahkota bunga dengan ujung runcing seperti cakar, berwarna biru atau ungu, bulu-bulu halus  pendek.

Tumbuhan ini dikutip dari core.ac.uk, dimanfaatkan sebagai bahan sayur di wilayah kawasan Gunung Salak, demikian juga di Jember, di wilayah Kecamatan Sukorambi dan sebagian di Rambipuji. Daun yang masih mentah berasa pahit, tetapi akan berkurang rasa pahitnya setelah direbus atau dimasak.

Tanaman maman ungu menurut Wikipedia memiliki nama ilmiah Cleome rutidosperma, D.C. Di Indonesia dikenal dengan mana maman ungu, atau juga dikenal dengan nama daerah cacabean.

Maman ungu dikutip dari prota4u.org, adalah rumput tropis yang tumbuh di daerah pesisir. Tumbuh meluas dari Senegal ke Angola, khususnya di daerah pesisir, tetapi sering meluas ke pedalaman. Kadang-kadang juga ditemukan di tempat lain di Afrika, misalnya sebagai gulma di Afrika Timur (Uganda, Tanzania). Di Nigeria itu menjadi gulma di sawah. Di Afrika Barat kadang-kadang dibudidayakan.   

Daun maman ungu yang dikumpulkan dari alam liar biasanya dibuat bahan sup. Daunnya  memiliki rasa pahit seperti mustar. Di Uganda, daun maman ungu kadang ditabahkan dalam pembuatan mentega ('ghee') untuk memberikan rasa lebih.

Di Ghana, Gabon, dan Kongo, daunnya juga dimanfaatkan untuk menyembuhkan sakit telinga dan gangguan pendengaran. Di Ghana, ekstrak daun digunakan untuk mengobati kulit yang teriritasi, dan di Nigeria digunakan untuk mengobati kejang.

Di Malaysia, penanaman maman ungu di sekitar tepi lapangan dapat dianggap sebagai bagian dari program pengendalian serangga. Namun, di beberapa daerah (seperti Filipina dan Australia) Cleome rutidosperma adalah gulma yang merepotkan.

Manfaat Herbal Tanaman Maman Ungu

Literatur dan studi ilmiah mengenai keampuhan tanaman maman ungu atau Cleome rutidosperma, D.C., masih sangat terbatas. Senyawa yang bertanggung jawab untuk aktivitas ini tidak diketahui dengan pasti.

Dikutip dari farmasi.ugm.ac.idCleome rutidosperma dapat digunakan sebagai antifeedant (pengganti herbisida) untuk tanaman Brassica adalah spesies hama Plutella xylostella (L.). Penguapan minyak memiliki aktivitas dapat mengiritasi kulit.  

Maman ungu, mengandung tioglukosida (dikenal sebagai glukosinolat), yang melepaskan isotiosianat (minyak menguap) jika tanaman dihancurkan. Selain itu tanaman ini juga mengandung alkaloid dan flavonoid yang jenisnya belum diketahui.

Anindya Bose dkk, dari Departemen Farmasi dan Sains Universitas Anusandhan India, meneliti aktivitas antimikroba dari Cleome rutidosperma, D.C. Hasilnya menunjukkan kegunaan potensial Cleome rutidospermadalam pengobatan berbagai penyakit patogen.

Tim peneliti dari Departemen Teknologi Farmasi, Universitas Jadavpur, Kolkata, dan Sekolah Ilmu Farmasi, Lembaga Pendidikan dan Penelitian Teknis, Jagamara, Jagamohan Nagar, Bhubaneswar, Orissa, meneliti aktivitas antimikroba dari maman ungu. Hasil penelitian ini menunjukkan kegunaan potensial maman ungu dalam pengobatan berbagai penyakit patogen.

Dr Sumanta Mondal dari Sekolah Farmasi GITAM Rushikonda, Visakhapatnam, Andhra Pradesh India, meneliti  ekstrak akar dari maman ungu untuk aktivitas penyembuhan luka pada tikus, menggunakan eksisi dan model luka sayatan masing-masing.

Hasil penelitian menunjukkan hewan yang diberi perlakuan dengan metanol dan ekstrak air akar maman ungu menunjukkan tingkat penyembuhan luka yang lebih cepat dibandingkan dengan ekstrak lain yang diteliti. Penelitian ini membenarkan penggunaan akar maman ungu untuk aktivitas penyembuhan luka seperti yang diklaim dalam literatur mengenai obat tradisional.

Tim peneliti Departemen Fisiologi Veteriner, Biokimia dan Farmakologi, Universitas Ibadan, Ibadan, Nigeria, meneliti efek antihiperglikemik maman ungu pada alloxan-diinduksi diabetes pada tikus. Penelitian ini menunjukkan maman ungu  memiliki efek antihiperglikemik dengan onset aksi yang lebih cepat dan kontrol glikemik yang lebih baik dibandingkan glibenclamide.


Jambu Air, Berpotensi Antibakteri

Jambu air. (Syzygium aqueum). (Foto: flickr.com)

SATUHARAPAN.COM – Tercermin dari namanya, buah jambu air yang mengandung banyak air memang nikmat dijadikan pelepas dahaga. Selain dimakan segar, jambu air dijadikan bahan rujak. Aneka jenis jambu ini juga dapat diolah menjadi setup atau dijadikan asinan.

Dikutip dari undip.ac.id, sekitar 90 persen dari 100 gram bagian buah ini dapat dimakan dan berfungsi sebagai penghilang rasa haus. Selain itu jambu air juga mengandung protein, karbohidrat, kalsium, zat besi, magnesium, potassium, zinc, copper, asam sitrat, fosfor, serat, vitamin C, vitamin A, niacin, riboflavin, thiamin, dan sejumlah zat bermanfaat lainnya. Jambu air merupakan sumber antioksidan alami, karena  banyak mengandung vitamin C, vitamin E, dan betakaroten serta senyawa fenolik.  

Jambu air juga telah didokumentasikan dengan baik sebagai tanaman obat. Berbagai bagian pohon telah digunakan sebagai obat tradisional, misalnya antibiotik.

Tim peneliti Program Studi Magister Pendidikan IPA Program Pascasarjana Universitas Mataram, meneliti pengaruh ekstrak etanol daun jambu air terhadap bakteri isolat klinis. Tanaman asli Malaysia dan Indonesia ini memiliki senyawa aktif yang bermanfaat sebagai antibakteri.

Melalui penelitian itu para peneliti ingin mengetahui efek ekstrak etanol daun jambu air sebagai antimikroba terhadap bakteri isolat klinis secara in vitro. Hasilnya menunjukkan ekstrak etanol daun jambu air memiliki efek yang signifikan (P <0,05) dalam menghambat pertumbuhan bakteri isolat klinis. Disimpulkan, daun jambu air sangat berpotensi sebagai sumber agen antimikroba.

Pemerian Botani Jambu Air

Dilihat dari karakteristiknya, seperti dikutip dari unpad.ac.id, jambu air tumbuh pada ketinggian 3 sampai 10 meter. Diameter batang sekitar 30-50 cm dengan cabang dan kulit cokelat bersisik.

Daun mengkilap dan arahnya berlawanan berbentuk elips, bulat lonjong. Daun akan mengeluarkan aroma khas jika hancur.

Bunga yang dihasilkan berwarna putih-kehijauan atau putih cream dengan diameter 2,5-3,5 cm, dan memiliki empat kelopak bunga, 3-7 bakal bunga biasanya muncul dari ketiak daun.

Jambu air juga memiliki buah yang berbentuk seperti pir, berwarna putih sampai merah terang. Jambu air memiliki satu sampai dua biji atau bahkan tidak memiliki biji. Daging buahnya berwarna putih, hijau pucat, dan hijau sampai merah muda, merah, saat matang, kering, atau mengandung banyak air, memiliki rasa manis, dan rasa aromatik.  

Spesies ini, berasal dari Asia tropis, di bagian utara Queensland, dan tersebar di India, Asia Tenggara, dan di negara-negara kepulauan di Pasifik.

Jambu air tumbuh liar di Filipina, tepatnya di Provinsi Mindanao, Basilan, Dinagat, dan Samar. Tanaman ini juga tumbuh di Trinidad dan Hawaii.

Syzygium aqueum juga tumbuh di Malaysia dan Indonesia, dan dikenal sebagai jambu air. Jambu air dapat tumbuh di daerah tropis dan beriklim panas, tumbuh dengan baik di daerah basah dan lembab dengan curah hujan tahunan, atau pada dataran rendah tropis lembab tumbuh hingga 1.200 meter di atas permukaan air laut.

Jambu air ini dapat tumbuh di daerah dengan musim kemarau, namun harus dengan adanya pasokan air tambahan dengan cahaya yang cukup.

Jambu air, menurut Wikipedia, memiliki nama ilmiah Syzygium aqueum. Jambu air adalah tumbuhan dalam suku jambu-jambuan atau Myrtaceae yang berasal dari Asia Tenggara.

Dikutip dari undip.ac.id, jambu air memiliki banyak spesies yang menghasilkan buah, memiliki penampakan indah dan menghasilkan komoditas industri sehingga banyak disukai orang.

Umumnya terdapat dua spesies jambu air yang dikenal, yaitu jambu air kecil (Syzygium aqueum) dan jambu air besar atau jambu air Semarang (Syzygium samarangense). Pada awal abad ke-20, jambu air telah dibudidayakan di beberapa negara seperti Jamaika dan Suriname. Kini, jambu air banyak ditanam dan dikembangkan di negara-negara seperti India, Thailand, China, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan.

Jambu air, dikutip dari undip.ac.id, memiliki keunggulan, yaitu buahnya yang besar menyerupai lonceng dan bisa mencapai bobot 150 gr per buah, dengan warna kulit buah merah mengkilap. Daging buah tebal, empuk, rasa manis dan tanpa biji, serta memiliki kemampuan 2-3 kali panen per tahun dan jumlah panenan 15 – 25 kg per pohon.

Melihat data tersebut, bertanam jambu air skala kecil pun cukup menjanjikan hasil, tanpa perlu menanam berpuluh-puluh pohon di lahan yang luas. Buah jambu air dapat tumbuh hampir di  semua tempat di Indonesia. Buah jambu air ini mudah menyesuaikan diri dengan segala jenis tanah selama tanah itu subur, gembur, dan berair banyak. Keistimewaan lain dari buah jambu air adalah mudah didapat dan tidak memerlukan perawatan yang terlalu mahal.

Di Indonesia, jambu air, dikutip dari unpad.ac.id, memiliki banyak nama daerah, seperti jambi iye, jambi pira, jambi raya (Aceh), jambu er, njamu er (Bali), jambu aek, jambu erang (Batak), jambu ayik (Besemah), kepet, lutune waele, o’uno, popte, tepete (Seram, Ambon, Maluku), kubal (Dayak, Kalimantan), omuto, upo (Gorontalo), jambu pingping (Jambi) , jambu air, jambu wer, jambu uwer (Jawa), jambu air, jambu ayor, jambu, kelinga, jambu wai (Lampong), jambhu wir (Madura), jambu jene (Makassar), gora (Manado), jambu aye (Minangkabau), jambu waelo, kuputol, waelo, purori (Papua), kebes, kembes, kouoa, kombas, kumpas, kumpasa, mangkoa (Sulawesi, Maluku).

Dalam bahasa Inggris, tanaman ini disebut bell apple, bell fruit, water apple, water cherry, watery rose apple. Di Brasil, yang menggunakan bahasa Portugis, jambu air dikenal dengan nama jambeiro aguado, jambo, branco, jambo d’agua.

Nama lain jambu air dalam berbagai bahasa adalah shui lian wu (China), cajuilito solimán ( Spanyol), djamboe aer (Belanda), jambosier d’eau, jambolanier d’eau, pomme d’eau, pomme de java (Prancis), wachsjambuse, wasserjambuse (Jerman).

Mengutip dari uinsgd.ac.id, dua kecamatan dikenal sebagai sentra produksi dan pemasaran jambu air King Rose, yaitu Kecamatan Namorambe dan Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara.

Desa Betokan, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah, merupakan sentra jambu air Merah Delima di Indonesia.

Berbagai varietas jambu air dengan rasa manis berbeda, memiliki keragaman dalam penampilan, dan keragaman ukuran buah. Beberapa jenis jambu air manis di antaranya adalah varietas Lilin, King Rose, Apple Rose, Cincalo, Madura, Citra, Bangkok, Semarang, Merah Delima, dan Kaget.

Varietas jambu air yang tergolong ke dalam jenis jambu air masam adalah jambu kancing yang dikenal ada dua macam, yaitu jambu air Kancing Merah dan Kancing Putih.

Jambu air, dikutip dari Wikipedia, seperti halnya jambu semarang dan jambu bol, biasa disajikan sebagai buah meja. Ketiga jenis jambu ini memiliki pemanfaatan yang kurang lebih serupa dan dapat saling menggantikan. Buah-buah ini umumnya dimakan segar, atau dijadikan sebagai salah satu bahan rujak. Aneka jenis jambu ini juga dapat disetup atau dijadikan asinan.

Kayunya yang keras dan berwarna kemerahan, cukup baik sebagai bahan bangunan, asalkan tidak kena tanah. Hanya biasanya ukurannya terlalu kecil. Baik pula digunakan sebagai kayu bakar.

Di daerah Kuningan, daun jambu air biasa digunakan sebagai pembungkus tape ketan. Tape Kuningan terkenal manis dan banyak berair.

Manfaat Herbal Jambu Air

Kulit jambu air, dikutip dari unpad.ac.id, mengandung minyak atsiri, dan biji jambu air mengandung jamboline dan vitamin C2. Daun jambu air mengandung enam senyawa flavonoid yaitu 4- hidroksibenzaldehid, myrisetin-3-O rhamnoside, europetin-3-O-rhamnoside, floretin, myrigalone-G dan myrigaloneB, yang mempunyai aktivitas farmakologi sebagai antioksidan, antikanker, antidiabetes, dan antihiperglikemik.  

Buah jambu air mengandung senyawa volatil yaitu alfa pinena, alfa tujena, heksenal, limonena, metilbutanol, juga mengandung konsentrasi fenol yang tinggi setara (GAE)/100 g buah segar.  

Jambu air sudah memiliki khasiat empiris, dan dikenal pada pengobatan tradisional. Pada kulit, biji, dan daun jambu air mempunyai aktivitas sebagai anti-diare, asma, menurunkan demam, melancarkan pencernaan, diabetes, kolesterol, kanker payudara.

Daun jambu air mempunyai aktivitas sebagai astringent, untuk perawatan kulit, yaitu sebagai pengencang kulit, pengecil pori-pori, dan pembuat lapisan pelindung. Selain itu, daun jambu air juga memiliki khasiat mengobati demam, batuk, dan menghentikan diare.

Daun yang ditumbuk, digunakan untuk mengobati lidah yang pecah-pecah. Jus daun juga dapat digunakan untuk mandi dan lotion. Sedangkan biji jambu air bermanfaat untuk merawat kesehatan kulit dan daya tahan tubuh, yang jika dikonsumsi dapat menghindari diabetes2. Kulit kayu jambu air biasanya digunakan dalam pembuatan bedak.

Tim peneliti dari Analis Kesehatan Politeknik Medica Farma Husada, meneliti uji khasiat ekstrak daun jambu air (Syzygium aqueum) terhadap bakteri penyebab pneumonia. Daun jambu air mengandung zat aktif flavonoid, fenol, tanin, terpenoid, dan terpinene.

Melalui penelitian itu mereka ingin mengetahui pengaruh masing-masing ekstrak etanol daun jambu air sebagai antimikroba terhadap bakteri yang menggunakan bakteri in vitro. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol dapat menyebabkan efek yang signifikan dalam menghambat pertumbuhan bakteri yang menyebabkan pneumonia.

Geethu Krishna dkk, dari College of Pharmacy, Namakkal, Tamil Nadu India, meneliti evaluasi aktivitas anticonvulsant dan anksolitik dari ekstrak metanolik daun jambu air. Jambu air didokumentasikan dengan baik sebagai tanaman obat dan berbagai bagian pohon telah digunakan di Indonesia obat tradisional, misalnya antibiotik. Tanaman ini juga memiliki beberapa aktivitas antikanker, antioksidan dan antihiperglikemik.

Melalui penelitian itu peneliti mengevaluasi ansiolitik dan antikonvulsan aktivitas ekstrak daun metanolik dari jambu air. Ekstrak daun metanol jambu air (125-500 mg/kg) melindungi tikus terhadap kejang yang diinduksi pentylenetetrazole. Hal itu menyebabkan peningkatan dosis yang signifikan dalam latensi kejang. Pengobatan dengan ekstrak daun metanolik dari Syzygium aqueummengurangi durasi ekstensi tungkai belakang tonik diinduksi oleh kejut listrik.

Tim peneliti dari Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran Jatinangor Bandung meneliti kandungan senyawa kimia dan bioaktivitas dari jambu air. Tanaman jambu air digunakan sebagai obat alami yang berperan dalam menyembuhkan atau memperbaiki kondisi kesehatan masyarakat.

Data yang diperoleh dengan pencarian istilah dan strategi pencarian data berupa data yang berisi tentang penjelasan senyawa kimia dan aktivitas farmakologi Syzygium aqueum, baik secara ilmiah (in vitro dan in vivo) maupun secara empiris. Senyawa kimia yang paling banyak ditemukan pada daun jambu air yaitu flavonoid, fenolik, dan tannin sebagai antimikroba dan senyawa hexahydroxyflavone, myricetin ,vitamin C, hidroksibenzaldehid, myricetin-3- O-ramnosid, europetin-3-O-ramnosid, floretin, myrigalon-G dan myrigalon-B yang mempunyai aktivitas farmakologi sebagai antioksidan, antikanker, antidiabetes dan antihiperglikemik.

Para peneiti berharap ada penelitian lebih lanjut untuk mengembangkannya menjadi fitofarmaka

7 Manfaat Kecipir, dari Turunkan berat Badan hingga Cegah Penuaan Dini

Viralkan - Kecipir merupakaan salah satu tumbuhan merambat yang dapat dikonsumsi sebagai santapan lezat. Kecipir merupakan tumbuhan tropis yang dapat ditemui di seluruh Indonesia.

Daun, biji, umbi dan bunga dari kecipir dapat dikonsumsi, sehingga tidak ada bagian tanaman yang terbuang. Akar dari tumbuhan ini memiliki rasa yang mirip dengan kentang, ada yang mengatakan bahkan lebih baik daripada kentang. Daunnya bisa dimakan seperti bayam dan bijinya bisa dikonsumsi seperti kedelai.

Dalam 100 gram kecipir mentah mengandung energi 409 kkal, asam pantotenat 0,795 miligram, riboflavin 0,45 miligram, dan vitamin B6 0,175 miligram.

Dari membantu penurunan berat badan hingga mencegah penuaan dini, kecipir juga memiliki kandungan antioksidan kuat. Kecipir adalah sumber folat yang luar biasa memiliki manfaat luar biasa untuk wanita hamil dan janinnya.

Berikur 7 manfaat winged bean atau kecipir bagi kesehatan yang belum banyak diketahui orang saat ini, dilansir(15/2/2019) dari Boldsky.

Meningkatkan kekebalan tubuh dan anti peradangan

Ilustrasi olahraga. Sumber foto: unsplash.com/Christopher Campbell.

Kecipir kaya akan vitamin C dan vitamin A. Mengkonsumsi kacang-kacangan ini membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh, dan dengan demikian tubuh Anda tidak akan mudah kemungkinan infeksi dan penyakit. Vitamin C dalam kecipir berperan sebagai pelindung, penangkal penyakit dan menjaga tubuh Anda tetap sehat.

Mengonsumsi kecipir dapat membantu mengurangi peradangan. Sifat antioksidan yang dimiliki oleh mineral dalam kecipir bekerja untuk menghilangkan keseleo atau pembengkakan yang disebabkan oleh peradangan.

Hal ini dapat bermanfaat bagi orang yang menderita radang sendi, karena dapat membantu mengobati defisiensi superoksida dismutase (SOD) atau faktor yang menyebabkan peradangan tersebut.

Membantu penurunan berat badan

Ilustrasi diet. Sumber foto: pexels.com/Public Domain Pictures.

Kecipir memiliki kandungan rendah kalori. Ia juga memiliki serat berlebih yang membantu penurunan berat badan yang sehat. Serat tinggi dan kalori rendah membantu membuat Anda merasa kenyang, sehingga mengurangi kemungkinan ngemil terus-menerus yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan.

Meningkatkan kesehatan mata

Ilustrasi Merawat dan Menjaga Kesehatan Mata (iStockphoto)

Menurut penelitian, kandungan tiamin dalam kecipir diketahui dapat mencegah masalah terkait penglihatan. Konsumsi kecipir secara teratur membantu mencegah timbulnya masalah seperti glaukoma dan katarak.

Tiamin memiliki kemampuan untuk meningkatkan pensinyalan otot dan saraf, yang sangat penting dalam hubungan antara mata dan otak Anda.

Bermanfaat bagi kehamilan

ilustrasi/copyright shutterstock.com

Kecipir kaya akan sumber folat alami. Dengan mengonsumsi kecipir dengan porsi yang pas akan bermanfaat selama kehamilan. Hal ini karena kandungan kecipir dapat membantu mendukung persalinan yang sehat dan menghindari timbulnya cacat saraf pada bayi.

Dengan kandungan folat dan sumber zat besi yang tinggi dalam kecipir bermanfaat karena mengurangi risiko anemia pada ibu dan mencegah bayi lahir dengan berat badan rendah.

Mencegah penuaan dini

Sederet kebiasaan yang bikin cewek terlihat menua lebih cepat. (Sumber Foto: Eco-Centre)

Kecipir adalah antioksidan alami yang membantu mencegah membran sel diserang oleh radikal bebas yang menyebabkan kerusakan kulit.

Vitamin C dan vitamin A kecipir mencegah timbulnya penuaan dini dan melindungi kulit Anda dari keriput, noda, dan kerusakan akibat usia lainnya.

Dengan memperbarui sel-sel kulit, kandungan kecipir membantu dalam merawat kekencangan kulit yang mulai berkurang akibat penuaan dini.

Kecipir bersayap sangat baik untuk kulit Anda. kandungannya melindungi kulit Anda dari kerusakan eksternal maupun internal dan membuatnya tetap sehat.

Kandungan vitamin C tidak hanya membatasi timbulnya kerutan dan garis tetapi juga membantu pertumbuhan kolagen. Kandungan ini membantu menjaga elastisitas kulit Anda, sehingga melindungi kulit Anda dari keriput dan kendur.

Mencegah diabetes

Ilustrasi diabetes (iStockphoto)

Penelitian telah mengungkapkan bahwa perpaduan antara vitamin D dan kalsium bermanfaatuntuk mencegah timbulnya diabetes. Proses ini berlangsung dengan mengoptimalkan metabolisme glukosa dalam tubuh Anda.

Kedua nutrisi ini secara langsung berdampak pada sel-sel pankreas, sehingga mengelola sekresi insulin dan kadar gula darah. Dengan menyeimbangkan kadar gula dalam darah Anda kecipir membantu mencegah timbulnya diabetes.

Mengobati anemia

Ilustrasi anemia (iStock)

Kecipir adalah sumber asam folat yang baik bagi tubuh. Kandungan folat yang terdapat pada kecipir membantu meningkatkan darah di tubuh Anda.

Konsumsi kecipir secara teratur bermanfaat untuk mengobati dan mencegah anemia. Mengkonsumsinya bersama dengan suplemen juga bermanfaat untuk meningkatkan kondisi stamina Anda.

Dikenal karena kandungan besinya yang tinggi, kecipir sangat bermanfaat untuk produksi darah.mengonsumsi kecipir dapat membantu meningkatkan kadar hemoglobin dalam tubuh Anda sehingga membantu meningkatkan kadar sel darah merah yang rendah.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar