Sabtu, 23 Februari 2019

Mahasiswa UI Temukan Terapi Alternatif untuk Wanita Pengidap SOPK

Mahasiswa UI Temukan Terapi Alternatif untuk Wanita Pengidap SOPK

Foto: Dok UI

Viralkan - Tiga mahasiswa Universitas Indonesia (UI) meneliti terapi alternatif untuk Sindrom Ovarium Polikistik (SOPK) atau kelainan hormonal yang sering menjadi salah satu penyebab ketidaksuburan pada wanita.

Dilansir dari laman UI, Kamis (29/3/2018), Mereka adalah M. Habiburrahman, M. Prasetio Wardoyo, Afid Brilliana Putra dari Fakultas Kedokteran yang membuat karya ilmiah berjudul Flavonoid Quercetin sebagai Terapi Menjanjikan Atasi Sindrom Ovarium Polikistik (SOPK) Melalui Hambatan Pola Pensinyalan PI3-K, Peningkatan Regulasi AMPK, dan Peningkatan Ekspresi Reseptor Adiponektin ADIPOR1/ADIPOR2.

Dari hasil penelitian tersebut, diketahui bahwa terapi SOPK di dunia kesehatan saat ini masih belum efektif. Wanita yang mengidap SOPK cenderung memiliki hormone lelaki lebih tinggi, yaitu androgen yang menyebabkan beberapa abnormalitas metabolisme dan hormonal, seperti siklus haid yang tidak teratur, rambut/bulu yang tumbuh di tempat yang tidak wajar, diabetes, dan kenaikan berat badan.

Terapi SOPK yang ada saat ini bahkan memiliki beberapa efek samping, dari hasil telaah pustaka tim FK UI tersebut, ditemukan suatu zat bioflavonoid bernama quercetin yang diduga dapat dijadikan alternative pengobatan SOPK di masa mendatang.

Hal ini didukung dengan turunnya kadar insulin (12.46 ±0.3 versus 10.0 ± 0.28 mU/ml), testosteron (0.65 ± 0.02 versus 0.29 ± 0.02 mU/ml), dan LH (20.6 ± 0.28 versus 15.1 ± 0.36 U/ml) pada pasien yang menggunakan zat tersebut secara oral. Selain itu, regulasi AMPK yang berguna untuk memperbaiki disfungsi katabolisme glukosa, steroidogenesis, dan maturasi nukleus oosit meningkat 12,3%. Hasil-hasil ini bisa menjadi bukti bahwa quercetin memang berpotensi mengatasi gejala SOPK pada wanita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar