Senin, 15 Juli 2019

Diet Karnivora Diklaim Bisa Obati Penyakit Autoimun, Benarkah?

Diet Karnivora Diklaim Bisa Obati Penyakit Autoimun, Benarkah?

Seorang ahli mengklaim bahwa mengikuti diet karnivora membantu mengobati penyakit autoimun. Apa buktinya?

Pola makan diet karnivora baik untuk penyakit autoimun? (Shutterstock)

ViralkanDiet Karnivora Diklaim Bisa Obati Penyakit Autoimun, Benarkah?

Seorang ahli mengklaim bahwa mengikuti diet karnivora membantu mengobati penyakit autoimun. Apa buktinya?

Dilansir Medical Daily, klaim ini berdasarkan penelitian yang menyebut kondisi kesehatan pasien juvenile rheumatoid arthritis (JRA) membaik setelah mengikuti diet karnivora,pola makanyang hampir seluruh menunya terdiri dari daging.

Praktisi kedokteran dari Institute of Functional Medicine, Dr. Paul Saladino, mengatakan bahwa diet karnivora secara signifikan bermanfaat bagi mereka yang menderita penyakit autoimun.

Menurutnya, makanan adalah bagian besar dari akar penyebab penyakit.

Ia pertama kali tertarik pada diet karnivora setelah mendengar Jordan Peterson berbicara tentang putrinya, Mikhaila, yang menderita juvenile rheumatoid arthritis (JRA), yang merupakan penyakit radang autoimun. Jordan Peterson merupakan penggagas diet karnivora yang berasal dari Amerika Serikat.

Saladino mengklaim bahwa ia terkejut ketika ia mendengar bahwa kondisi Mikhaila membaik dan dia benar-benar sembuh dari JRA dan depresi karena mekanisme imunologis dan peradangan bersamaan yang disebabkan oleh pola makan semua daging.

Saladino kemudian berpikir bahwa mungkin memakan hewan lebih baik dari tanaman untuk manusia, karena tanaman diketahui dapat memicu gejala penyakit autoimun melalui berbagai mekanisme.

Ilustrasi diet karnivora. (Shutterstock)

Saladino juga melihat karya Dr. Steven Gundry, penulis buku 'The Plant Paradox,' untuk menguraikan pengetahuannya tentang efek memakan tanaman bagi manusia. Dia menemukan bahwa lektin, protein nabati yang kadang-kadang disebut sebagai protein pengikat glika atau protein lengket, berikatan dengan molekul gula pada permukaan sel.

Mereka kemudian akan mengganggu penyerapan nutrisi di dinding usus dan secara negatif mempengaruhi mikrobioma usus dengan menggeser keseimbangan flora bakteri. Saladino menyimpulkan bahwa manusia, sebagai mamalia, lebih baik mengikuti diet semua daging daripada makan makanan nabati.

Namun, daging, yang mengandung jumlah metionin yang sangat tinggi, dilaporkan memperpendek umur tikus lab dalam beberapa penelitian. Studi lanjutan menemukan bahwa bukan metionin yang menyebabkan umur tikus lab yang berkurang tetapi ketidakseimbangannya dengan glisin dalam makanan.

Karena diet karnivora menawarkan metionin, glisin, dan nutrisi lain yang dibutuhkan tubuh, Saladino merekomendasikan diet ini kepada mereka yang menderita penyakit autoimun.

Saladino menambahkan bahwa diet karnivora hidung-ke-ekor dapat dioptimalkan dengan mengamatinya dengan puasa intermiten atau rejimen puasa berkala. 

1 komentar:

  1. Masih Binggung Mencari Situs Togel Online, Live Casino & Taruhan Bola Yang Terpercaya ?
    Proses Transaksi Yang Cepat Dan Super Mudah
    Minimal Depo 20rb & WD 50rb
    cs online 1x24 jam
    WA : [+855]964630067

    BalasHapus