Selasa, 07 Januari 2020

Keju, senjata baru untuk lawan sel kanker

Keju, senjata baru untuk lawan sel kanker

ilustrasi keju. imgarcade.com

ViralkanKeju, makanan yang berasal dari fermentasi susu segar ini telah memberikan banyak ulasan terkait dengan kesehatan. Kali ini para peneliti menambahkan satu daftar manfaat baru makanan lezat ini bagi kesehatan kita. Menurut sebuah penelitian baru yang diterbitkan dalam Journal of Antimicrobial Chemotherapy ini menunjukkan manfaat keju untuk melawan 30 jenis kanker.

Melansir dari medicaldaily.com, studi yang dilakukan oleh para peneliti dari University of Michigan School of Dentistry mengaitkannya dengan pengawet alami dalam keju yang disebut sisin. Ini adalah bubuk berwarna dan berasa yang biasanya tumbuh dalam keju baik jenis brie, camembert dan cheddar dan juga pada beberapa produk susu lainnya.

Sebuah penelitian terdahulu terkait tentang nisin juga pernal dilakukan. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa nisin dalam jumlah tinggi memberi efek positif bagi kesehatan mulut. Para peneliti mengukur kuantitas makanan dengan kisaran 0,25-37,4 mg. Melanjutkan temuan tersebut, penelitian terbaru ini menggunakan nisin murni dengan dosis 800mg dalam bentuk milkshake. Milkshake ini kemudian diujicobakan pada tikus yang mengidap tumor leher.



Setelah sembilan minggu, pengobatan nisin ternyata mampu membunuh sekitar 70-80 persen sel-sel kanker. para peneliti juga menemukan bahwa nisin juga membantu melawan bakteri MRSA. Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) adalah bakteri yang menyebabkan infeksi berbahaya dan bahkan bisa sebabkan kematian.

Para peneliti mengungkapkan bahwa hingga kini belum ada bakteri pada hewan atau manusia yang resistensi terhadap nisin. Ini berarti nisin dapat diuji sebagai jenis pengobatan. Penemuan ini mendukung potensi penggunaan nisin untuk mengobati resistensi antibiotik, penyakit periodontal dan kanker.

Nisin bekerja dengan satu atau dua tembakan, mengikat bakteri dan bekerja sebelum resistensi antibiotik memiliki kesempatan untuk bertindak. Bakteri resistensi antibiotik bisa dikatakan cukup sulit untuk diobati. Nisin dalam hal ini bekerja menghanscurkan koloni bakteri yang bekerjasama untuk menghentikan antibiotik. Dan jika manusia diberikan dalam bentuk milkshake, ini akan memberikan manfaat 20 kali lipat dibandingkan dengan nisin yang ditemukan dalam keju.

Sayangnya, penelitian ini masih diujicobakan pada tikus. Jadi, ini masih terlalu dini untuk memastikan nisin bekerja dengan cara yang sama pada manusia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar