Rabu, 11 September 2019

Temukan Penawar HIV AIDS, STIKES Halmahera Diundang ke Lasvegas

Temukan Penawar HIV AIDS, STIKES Halmahera Diundang ke Lasvegas

Galoba Jadi Obat HIV/AIDS, Unpatti Didahului STIKES Halmahera ...

Temukan Penawar HIV AIDS, STIKES Halmahera Diundang ke Lasvegas

KBRN, Ternate: Prestasi gemilang kembali diraih Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Kabupaten Halmahera Utara (Halut), Provinsi Maluku Utara.

Pasalnya, lembaga ini berhasil menemukan anti Human immunodeficiency virus infection and acquired immune deficiency syndrome (HIV/AIDS) dari tumbuhan yang tumuh di Kabupaten dan Kota di Malut yakni, buah tuis (Golobe–red) dan mampu menaikan posisi para peneliti Indonesia untuk di kelas Internasional. 

Ketua Stikes Halmahera, Arend Laurence Mapanawang mengatakan, peneliti Stikes Halut, telah masuk kelas dunia, pasalnya riset yang ditemukan ini sangat menarik, dan bisa mengangkat peneliti Indonesia yang selama ini kurang diperhatikan.

Melalui hasil riset kearifan lokal Halmahera melalui Progaram Studi (Prodi) Farmasi Stikes yang saat ini sudah berkembang 30-an bahan lokal dan dari beberapa laboratorium hasil kerja samanya telah membuahkan hasil. 

“Buah golobe (tuis) zingibeecea halmahera yang tahap awal menemukan antioksidant terbaik buah-buahan saat ini dengan 6,5 ng / ml,” kata Mapanawang sebagaimana yang dikutib dari inewscrime.com, Kamis (18/01/2018).

Mapanawang kembali menuturkan, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengidentifikasi senyawa akctivitas anti vancer payudara dan laboratorium Primata Institut Pertanian Bogor (IPB) berhasil menemukan senyawa yang punya keunggulan dibandingkan dengan salah satu obat HIV AIDS dan hepatitis. 

“Saat ini menunggu hasil lanjutan baik invitro maupun invivo uji pada hewan maupun pada manusia,” jelas Mapanawang.

Menurutnya, dari hasil uji laboratorium primata IPB antara ekstrak golobe dan lamivudine sebagai anti retrovirus HIV dan Hepatitis mampu menghabisi virus dengan uji Pemeriksaan Manual Mascle Testing (MMT).

“Sementara dengan laboratorium-laboratorium labtiab serpong ditemukan aktivitas anti kanker buah dada,” tutur Mapanawang yang merupakan putra Loloda.

Dari hasil riset tersebut, lanjut Mapanawang, akan menjadi pembicara pada konferensi Internasional di Lasvegas USA tanggal 18 hingga19 April 2018 mendatang. 

“Saya akan sajikan sebaik mungkin, sekalian mempromosi institut Stikes Halmhara sebagai penemu anti hiv AIDS dari Herbal Halmahera dan saya akan mengajak farmasi kelas dunia untuk memproduksi secara besar-besaran dengan pabrik yang dibangun di Halmahera,“ ujarnya.

Selain itu, kata calon guru besar ini, dengan begitu, tidak menutup kemungkinan jika bisa berkembang sebagai obat anti HIV AIDS yang sampai saat ini belum mampu menuntaskan virus secara total. 

“Undangan dari Las Vegas secara pribadi sudah menitipkan agar bisa sampai ke tangan Menristekdikti, saya berencana menggunakan media lokal di Lasvegas untuk membeli secara global,“ terangnya.

Tak hanya itu, kata Mapanawang, saat ini golobe halmahera sudah dipatenkan. 

“Setelah golobe, ada beberapa jenis kearifan lokal lainya yang ditemukan, seperti biji langsat untuk anti malaria, laor untuk anti kolesterol dan kesehatan jantung, di mana sudah omega lengkap baik omega 3.6.dan 9 juga beberapa jenis lainya yang dalam tahap proses,“ imbuhnya.

Sementara untuk pengembangan produksi herbalove di Tobelo saat ini menunggu izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Jakarta yang tidak lama lagi karena, sudah beberapa kali memperbaiki. 

“Awal tahun peneliti Stikes Halmahera ke Lasvegas sebagai pembicara pada Internasional confrenc,” pungkasnya. (Irwan/RR).

 - 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar