Senin, 10 Juni 2019

Olahraga di Rumah Bisa Membuat Remaja Lebih Mudah Tertidur


Olahraga di Rumah Bisa Membuat Remaja Lebih Mudah Tertidur

Ilustrasi Anak Berolahraga. ©Healthline

   

ViralkanOlahraga tak hanya membantu memperkuat dan meningkatkan daya tahan tubuh namun juga bisa meningkatkan kualitas tidur. Hal ini ternyata tidak hanya terjadi pada orang dewasa saja namun juga pada anak-anak dan remaja.

Dilansir dari The Health Site, sebuah penelitian yang dilakukan di Pennsylvania State University menemukan hal ini. Diketahui bahwa remaja yang berolahraga pada siang hari cenderung tidur lebih lama dibanding mereka yang tidak berolahraga sama sekali.

"Remaja merupakan periode penting untuk tidur dalam jumlah cukup karena hal ini dapat mempengaruhi kognitif dan performa di kelas, tingkat stres, dan perilaku makan," jelas Lindsay Master dari Pennsylvania State University.

"Hasil penelitian kami menemukan bahwa remaja sebaiknya berolahraga lebih banyak di siang hari untuk memperoleh tidur yang lebih baik di malam harinya," sambungnya.

Temuan penelitian ini dipublikasikan pada jurnal Scientific Reports. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa remaja yang berolahraga lebih banyak satu jam di siang hari, tidur lebih cepat 18 menit dan lebih lama 10 menit serta memiliki pengalaman tidur lebih baik satu persen di malam harinya.

Lebih lanjut, penelitian juga menemukan bahwa remaja yang tidur lebih lama di siang hari tidak mendapat cukup tidur di malam hari.

"Kamu dapat menganggap hubungan antara aktivitas fisik dan tidur ini serupa seperti jungkat-jungkit," jelas Orfeu Buxton, profesor dari Penn State.

"Ketika kamu melangkah lebih banyak, maka kamu akan lebih cepat tidur, lebih lama, dan juga lebih efisien. Namun ketika kamu menghabiskan waktu lebih lama untuk berdiam diri, maka hal yang terjadi pada kesehatan tidurmu adalah menurunnya kualitas tidur dan lama tidur," sambungnya.

Peneliti menjelaskan secara spesifik manfaat baik dari berolahraga terhadap tidur ini.

"Jika kita dapat mendorong orang untuk lebih banyak melakukan aktivitas fisik dan perilaku lebih baik pada tidurmu secara rutin, hal ini dapat meningkatkan kesehatanmu seiring waktu," terang Buxton.

Pada penelitian ini, terdapat 417 remaja di Amerika Serikat yang menjadi partisipan. Mereka menggunakan akselerometer pada pergelangan tangan dan pinggang untuk mengukur tidur dan aktivitas fisik selama seminggu.

"Salah satu kelebihan dari penelitian ini adalah penggunaan perangkat untuk mendapat pengukuran mengenai tidur dan aktivitas dibanding menanyai partisipan mengenai perilaku mereka yang terkadang tidak tepat," terang Master.

"Perangkat di pinggang ini mengukur aktivitas yang dilakukan selama siang hari dan perangkat di lengan mengukur kapan partisipan tidur dan bangun, serta seberapa efisien mereka tidur yang berarti seberapa sering mereka tidur atau terbangun," tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar