Jumat, 22 November 2019

Jeruk Nipis, Harapan bagi Penderita Kanker

Jeruk Nipis, Harapan bagi Penderita Kanker

jeruk nipis (Citrus aurantifolia (Cristm.) Swingle). (Foto: confessionofachocoholic.com)

Viralkan – Dibandingkan dengan jenis jeruk lain, jeruk nipis lebih dikenal manfaatnya secara tradisional sebagai obat. Di antara sederet khasiatnya sebagai obat, paling dikenal luas adalah khasiatnya sebagai obat batuk.

Di dunia kuliner, jeruk nipis adalah bahan penting untuk menghilangkan rasa dan bau amis saat memasak ikan dan daging. Fresh key lime, nama jeruk nipis dalam bahasa Inggris, di era modern dipasarkan sebagai produk limun, sirup, sari buah segar, sebagai penyedap masakan, dan sebagai hiasan dalam sajian minuman sekaligus untuk memberikan aroma unik.        

Sebuah perusahaan di Amerika Serikat memproduksi aneka olahan jeruk nipis. Selain dalam bentuk sari buah segar, baik rasa orisinal maupun mencampurnya dengan aneka rasa buah lain, juga memproduksi aneka saus untuk mengawetkan makanan. Key lime pie adalah dessert yang sangat populer berbahan sari jeruk nipis dicampur kocokan telur dan susu kental manis.

Berbagai referensi menyebutkan jeruk nipis adalah tumbuhan asli Asia Tenggara. Situshomecooking.about.com menyebutkan genus jeruk berasal dari Asia Timur dan Asia Tenggara, yang membentuk sebuah busur membentang dari Jepang terus ke selatan hingga kemudian membelok ke barat ke arah India bagian timur. Jeruk manis dan sitrun (lemon) berasal dari Asia Timur, sedangkan jeruk nipis, jeruk bali, dan jeruk purut berasal dari Asia Tenggara.

Jeruk nipis memiliki nama ilmiah Citrus aurantifolia (Cristm.) Swingle. Namun, jeruk nipis juga dikenal melalui nama sinonimnya, di antaranya Citrus medica, Linn., Citrus acida, Roxb., Brandis, Citrus limonollus, Miq., atau Lemo tenuis, Rumph.

Dr A Seno Sastroamidjojo dalam bukunya, Obat Asli Indonesia  (1967) mengidentifikasi jeruk nipis sebagai tumbuhan perdu yang memiliki banyak batang. Buahnya bulat, rata. Kulit buahnya tipis, berwarna hijau, kemudian menjadi kuning.  Buah jeruk nipis, adalah buah terkecil dari genus jeruk.   

Anugerah Budipratama Adina, Fransiscus Feby Handoko, Indah Ikawati Setyarini, dan Endang Sulistyorini, SP, di situs ccrc.farmasi.ugm.ac.id, menuliskan pohon jeruk nipis  dapat mencapai tinggi sekitar 0,5-3,5 m, walaupun ada yang mencapai ketinggian 5 m. Batang pohonnya berkayu, berduri, dan keras. Daunnya majemuk, berbentuk elips dengan pangkal membulat, ujung tumpul, dan tepi beringgit.

Bunganya berukuran majemuk/tunggal yang tumbuh di ketiak daun atau di ujung batang. Kelopak bunganya berbentuk mangkok berbagi 4-5, berwama putih kekuningan, dan tangkai putik silindris putih kekuningan. Daun mahkota berjumlah 4-5, berbentuk bulat telur atau lanset, berwarna putih

Buahnya berbentuk bulat sebesar bola pingpong dengan diameter 3,5-5 cm. Buah jeruk nipis yang masih muda berwarna hijau, rasanya masam, dan rasa itu semakin berkurang dengan semakin matang buah, yang ditandai dengan perubahan warna kulit menjadi kuning.

Tanaman jeruk nipis berakar tunggang, umumnya menyukai tempat-tempat yang dapat memperoleh sinar matahari langsung.

Di daerah penyebarannya, jeruk nipis, dikenal dengan berbagai nama. Di Sumatera, jeruk nipis dikenal dengan nama kelangsa (Aceh). Di Jawa, dikenal dengan nama jeruk nipis (Sunda) dan jeruk pecel (Jawa). Di Kalimantan dikenal dengan nama lemau nepi. Di Sulawesi, jeruk nipis dikenal dengan nama lemo ape, lemo kapasa (Bugis), dan lemo kadasa (Makasar). Di Maluku, dikenal dengan nama puhat em nepi (Buru), ahusi hisni, aupfisis (Seram), inta, lemonepis, ausinepsis, usinepese (Ambon) dan Wanabeudu (Halmahera). Di  Nusa Tenggara disebut jeruk alit, kapulungan, lemo (Bali), dangaceta (Bima), mudutelong (Flores), mudakenelo (Solor), dan delomakii (Rote).

Wikipedia menyebutkan kata "lime", dalam bahasa Inggris, diperoleh dari bahasa Spanyol, dan kemudian Prancis , dari kata dalam bahasa Arab “lima”, atau Persia “limu”. Sementara Kamus Bahasa Inggris Oxford pertama kali mencantumkan “key lime” pada 1905, dengan memberikan makna buah jeruk superior yang sangat berair dan aromatik.  

Manfaat dan Khasiat Jeruk Nipis

Buah jeruk nipis sejak lama dikenal khasiatnya sebagai obat, seperti obat batuk, obat penurun panas, dan obat pegal linu. Selain itu, buah jeruk nipis juga bermanfaat sebagai obat disentri, sembelit, ambeien, haid tidak teratur, difteri, jerawat, kepala pusing/vertigo, suara serak batuk, menambah nafsu makan, mencegah rambut rontok, ketombe, flu/demam, menghentikan kebiasaan merokok, amandel, penyakit anyang-anyangan, mimisan, radang hidung (getahnya), dan lain sebagainya.

Jacqueline M Piper dalam bukunya, Fruits of South-East Asia, Facts and Folklore (1989), menyebutkan jeruk nipis dimanfaatkan dalam ritual siraman dalam upacara pernikahan di Malaysia.  

Mengutip dari ccrc.farmasi.ugm.ac.id, jeruk nipis mengandung unsur-unsur senyawa kimia yang bemanfaat, misalnya asam sitrat, asam amino (triptofan, lisin), minyak atsiri (sitral, limonen, felandren, lemon kamfer, kadinen, gerani-lasetat, linali-lasetat, aktilaldehid, nonildehid), damar, glikosida, asam sitrun, lemak, kalsium, fosfor, besi, belerang vitamin B1 dan C.

Beberapa tahun belakangan ini, para peneliti mulai menggali lebih dalam khasiat jeruk nipis di bidang peningkatan, terutama penyakit hati dan kanker.

Jeruk nipis mengandung senyawa saponin dan flavonoid, yaitu hesperidin (hesperetin 7-rutinosida), tangeretin, naringin, eriocitrin, eriocitrocide. Hesperidin bermanfaat untuk antiinflamasi, antioksidan, dan menghambat sintesis prostaglandin. Hesperidin juga menghambat azoxymethane (AOM) yang menginduksi karsinogenesis pada colon kelinci, dan juga menghambat N-butil-N-(4-hidroksi-butil) nitrosamin yang menginduksi karsinogenesis pada kandung kemih tikus, seperti ditunjukkan dalam  penelitian Leng Chee Chang dan A Douglas Kinghorn (2001), “Flavonoid as Cancer Chemopreventive Agents”.

Penelitian F Del Leo dan FS Del Bosco pada tahun 2005 juga menyatakan naringin dan hesperidin memiliki efek penghambatan proliferasi sel kanker, menunda tumorigenesis, dan agen kemopreventif karsinogenesis. Selain itu, hesperidin dapat menurunkan lipopolysaccharide yang dapat menginduksi hepatotoksisitas pada hepar tikus. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar