Selasa, 29 Januari 2019

Lotion Anti Nyamuk dari Kulit Durian Buatan Mahasiswa Surabaya

Lotion Anti Nyamuk dari Kulit Durian Buatan Mahasiswa Surabaya

Kulit durian yang seringkali hanya dijadikan limbah ternyata bisa dimanfaatkan sebagai bahan anti nyamuk.

Para mahasiswa Program Studi Analis Kesehatan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Muhammdiyah Surabaya (UMS) mengembangkan obat nyamuk dari kulit durian. (Foto: liputan6.com)

Ternyata ekstrak kulit durian bisa dipergunakan sebagai bahan alternatif alami untuk mengusir nyamuk. Disamping berfungsi sebagai pengusir nyamuk, kulit durian tidak menyebabkan gangguan pada saluran pernapasan. Ekstraknya terbukti bisa menjauhkan dari gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

Inovasi itu ditemukan oleh para mahasiswa Program Studi Analis Kesehatan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Muhammdiyah Surabaya (UMS),  Lihabi, Rafiqhi Bey Figosuseno, Holisatun Nisa, Muhammad Islamulyadin, dan Cintya PR.

Berawal dari rasa prihatin terhadap kasus penyakit demam berdarah yang semakin meningkat, sementara obat pengusir nyamuk yang beredar di masyarakat kebanyakan terbuat obat yang mengandung bahan kimia sehingga tidak jarang obat-obat tersebut punya efek samping pada kesehatan manusia khususnya untuk saluran pernafasan, kelima mahasiswa itu melakukan penelitian selama setahun untuk menemukan bahan anti nyamuk yang alami.

Dari hasil penelitian mereka ditemukan kulit durian yang seringkali hanya dijadikan limbah ternyata mempunyai kandungan atsiri yang tinggi yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan anti nyamuk.

Kulit buah durian yang dibutuhkan hanya bagian daging kulit durian, diiris kecil kecil kemudian diblender. Jumlah yang dibutuhkan sekitar 200 gram, saat diblender ditambah dengan air sebanyak 100 sampai 250 mililiter.

Setelah diblender, dimasukkan ke dalam labu destilasi dan ditambahkan alcohol 70% sebanyak 100 mililiter. Setelah itu dilakukan proses destilasi untuk mendapatkan minyak atsiri. Untuk proses destilasi sendiri membutuhkan waktu satu sampai dua jam, dari 200 gram daging kulit durian tadi akan menghasilkan sekitar 50 mililiter minyak atisiri.

Minyak atsiri yang berhasil diambil tersebut langsung digunakan sebagai obat nyamuk uap yang memanfaatkan alat penguap, bisa diaplikasikan seperti pada obat anti nyamuk elektrik.

Sedangkan untuk pembuatan lotion, minyak atsiri tersebut tinggal ditambah dengan bahan-bahan lotion lainnya sehingga menjadi bahan cream. Minyak atsiri yang dihasilkan dari kulit durian ini tidak hanya mampu mengusir nyamuk saja, namun juga mampu membunuh nyamuk.

Selain itu, dari minyak atsiri juga bisa dijadikan sebagai abate yang berfungsi untuk membunuh jentik nyamuk. Selain dari segi bahan, yang membedakan antara abate yang sudah ada saat ini dengan abate ciptaan mahasiswa UMS adalah dari bentuknya. Abate yang selama ini banyak beredar berhentuk serbuk dan terbuat dari bahan kimia, sedangkan abate buatan mahasiswa UMS ini berbentuk cair, tentu bahannya adalah alami. Karena bahannya alami maka tidak punya efek samping untuk ksehatan kulit.

Konsentrasi abate cair ini relative lebih sedikit. Untuk cairan abate alami sebanyak 10 mililiter bisa digunakan untuk air satu bak mandi. Dalam waktu 10-25 menit, jentik-jentik nyamuk yang ada di dalam air itu langsung mati.

Menurut mereka, inovasi ini sudah melalui pengujian beberapa kali dan hasilnya memang sangat bagus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar