Rabu, 20 Maret 2019

Bukan dari Biji Kopi, Kopi Kreasi Pelajar Ini dari Biji Kedelai Hitam

Bukan dari Biji Kopi, Kopi Kreasi Pelajar Ini dari Biji Kedelai Hitam

Foto: dok. detikFood/Eko Sudjarwo

Lamongan - Di kota Lamongan ada kopi dari biji buah juwet. Kali ini ada kopi kedelai kreasi seorang siswa SMA di Lamongan yang memakai bahan kedelai.

Mochammad Bagus Affandy (17), pelajar kelas 2 SMAN 1 Lamongan ini membuat varian kopi baru dari biji kedelai. Bukan kedelai biasa atau kedelai kuning yang digunakan tapi dari biji kedelai hitam.

"Ide awal untuk pembuatan kopi dengan bahan dasar kedelai hitam ini saya dapatkan saat jalan-jalan ke Lamongan selatan. Ketika itu banyak petani sedang panen kedelai hitam hingga timbul ide untuk membuat sesuatu yang lain dari biji kedelai yang tidak hanya menjadi kecap manis," kata Bagus menceritakan awal mulanya ia membuat kopi kedelai.

Foto: dok. detikFood/Eko Sudjarwo

Karena ingin memanfaatkan biji kedelai menjadi olahan lain, ia pun kemudian melakukan penelitian. Juga berkonsultasi dengan gurunya mengenai kandungan zat pada biji kedelai hitam ini.

"Ternyata banyak sekali kandungan nutrisi di dalamnya dan pastinya sangat bagus untuk kesehatan. Bahkan penyuka olahraga juga bisa meminum kopi kedelai ini untuk asupan minum karena membantu sirkulasi darah. Biji kedelai hitam ternyata juga banyak mengandung zat aktif untuk melawan kanker," terangnya.

Bagaimana cara membuat kopi kedelai ini hingga bisa dinikmati? Prosesnya sangat sederhana. Pertama dipilih dan dipilah biji kedelai hitam yang baik untuk kemudian dijemur di bawah terik sinar matahari.

"Kedelai hitam yang sudah kita pilih dan pilah tadi kita jemur selama satu hingga dua hari hingga kandungan air yang ada di biji kedelai itu benar-benar hilang," jelasnya.

Foto: dok. detikFood/Eko Sudjarwo

Setelah dijemur biji kedelai ini kemudian disangrai di dalam wajan tanah liat seperti layaknya menyangrai biji kopi biasa. Proses ini dilakukan selama 1 jam hingga benar-benar matang.

"Yang perlu diperhatikan saat proses sangrai atau menggoreng kedelai hitam ini memakai wajan tanah liat adalah jangan sampai kedelai itu gosong. Karena kalau sampai gosong, maka saat penyeduhan dengan air, kopi kedelai ini tidak akan terasa pahit," ungkap bungsu dari tujuh bersaudara ini.

Proses sangrai ini memang sederhana tapi butuh ketelatenan. Setelah proses ini, kopi kedelai sudah siap untuk disajikan dan disuguhkan sebagai kopi layaknya kopi yang berasal dari biji kopi.

"Pembuatannya sangat sederhana namun butuh ketelatenan dan jangan sampai gosong pada saat penggorengan," ungkapnya.

Foto: dok. detikFood/Eko Sudjarwo

Bagus mengaku, ia sudah menekuni kopi kedelai ini selama kurang lebih 2 tahun lamanya. Tak hanya sekedar menjual produk kopi kedelai, ia juga menyertakan Kopi Kedelai ini dalam perlombaan bisnis kejuaraan tingkat nasonal dengan peserta semua masih pelajar SMA.

"Sejak dua tahun menekuni Kopi Kedelai ini, pernah 3 kali menjadi juara nasional di berbagai kota, di Jember, Gresik dan Jakarta," tutur Bagus.

Tak sekedar ikut dan memenangi perlombaan, Bagus juga menyerap banyak ilmu selama mengikuti perlombaan tersebut. Seperti ketika mengikuti lomba di Jember ia mendapatkan tambahan ilmu dari juri lomba agar saat melakukan penggorengan biji kedelai hitam dicampur dengan biji buah alpukat.

"Penambahan ini untuk semakin menambah kadar kemanfaatan dari kopi kedelai karena biji buah alpukat bisa membantu menurunkan kadar kolestrol dan meningkatkan daya tahan tubuh," pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar