Kamis, 04 Oktober 2018

Cokelat Mengandung Keburukan? Baca Dulu Ini

Cokelat Mengandung Keburukan? Baca Dulu Ini

Cokelat sering dianggap sebagai pemicu utama gigi berlubang dan sakit gigi, faktanya...

Viralkan - Cokelat menjadi salah satu penganan favorit banyak orang. Mulai dari anak-anak hingga dewasa menyukai penganan yang memiliki perpaduan rasa antara manis dan pahit ini. 

Proses pengolahan cokelat sangatlah beragam. Ada yang disajikan dalam bentuk batangan lunak, ada pula dalam bentuk minuman. 

Sayangnya, cokelat seringkali disangkutpautkan dengan keluhan penyakit. Salah satunya adalah gigi rusak akibat terlalu banyak mengonsumsi cokelat. 

Menurut food nutrionist Rita Ramayulis, anggapan tersebut tak sepenuhnya benar. 

"Biji kakao penghasil cokelat itu justru mempunyai fungsi antibakteri TT. Bakteri TT adalah penyebab gigi keropos, sehingga anggapan cokelat bikin gigi rusak itu salah," tutur Rita, di Kidzania, Jakarta Pusat, Jumat 9 Februari 2018.

Cokelat juga sering disebut sebagai dalang penyakit diabetes. Padahal, cokelat sama sekali tidak mengandung zat yang memicu meningkatnya kadar gula darah penyebab kencing manis.

"Biji kakao itu indeks glikemiknya rendah dan zat fitokimia dalam biji kakao berperan sebagai penangkal diabetes," imbuh Rita.

Mitos selanjutnya, cokelat acap kali menjadi penyebab anak lebih hiperaktif. Lagi-lagi Rita membantahnya.

"Hiperaktif itu karena efek morfin yang dipengaruhi oleh gluten, ternyata biji kakao tidak mengandung gluten," jelas Rita.

Lantas, apakah benar semua cokelat seperti itu? Rita menjelaskan rupanya cokelat yang baik adalah dark chocolate yang mengandung biji kakao 70 persen ke atas. Jika kandungan biji kakaonya di bawah angka tersebut, itu merupakan cokelat yang berbahaya bagi kesehatan.

"Si cokelat ini harus yang dark chocolate yaalias gulanya dikit. Itu yang aman buat kesehatan. Dark chocolate itu yang ada rasa pahit bukan manis," tegas Rita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar