Minggu, 28 Oktober 2018

Sebagian besar masyarakat di Mahulu sangat  banyak mengeluh menderita sakit gigi berlubang,ini penyebabnya! I

Sebagian besar masyarakat di Mahulu sangat  banyak mengeluh menderita sakit gigi berlubang,ini penyebabnya!

Kondisi air Sungai Mahakam di Kampung Ujoh Bilang Kabupaten Mahulu yang sehari-harinya digunakan untuk mandi dan cuci warga. Foto diambil pada Senin (22/10/2018). 

Viralkan – Masyarakat yang bertempat tinggal di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) yang datang ke puskesmas dan rumah sakit, paling banyak mengeluh menderita sakit gigi berlubang.

Sebagian besar masyarakat di Mahulu sangat terganggu dengan kesehatan giginya.

Demikian diungkapkan, Agustinus Teguh Santoso, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Bencana Kabupaten Mahulu saat bersua dengan Tribunkaltim.co di ruang kerjanya diUjoh Bilang, Mahulu, Provinsi Kalimantan Timur pada Selasa (23/10/2018) pagi.

Ia menjelaskan, banyak ditemukan kasus di beberapa puskesmas tingkat kecamatan dan dua rumah sakit, pasien yang datang mengeluh karena sakit gigi karena berlubang. Kesehatan gigi masyarakat Mahulu dianggap cukup besar.

“Angka persis keseluruhan kami belum punya, harus lakukan penelitian dahulu tetapi hitungan kasarnya per hari itu jika pasien puskemas ada 10 orang maka yang lima orang adalah penderita sakit gigi berlubang,” ungkap pria lulusan Kedokteran Universitas Gajah Mada Yogyakarta ini.

Menurut sepengetahuan dirinya, pasien datang ada yang sudah mengalami gejala gigi berlubang hingga sampai ada yang sudah sangat parah yang penanganannya melakukan pencabutan gigi berlubang.

“Banyak dijumpai bolong giginya, hampir setiap hari ada saja pasien yang sakit gigi,” tutur Agustinus yang merupakan pria kelahiran Blora Jawa Tengah ini y

Agustinus menganalisis, banyaknya muncul pasien sakit gigi disebabkan kondisi lingkungan Mahulu yang masih dianggap belum kondusif.

Orang yang bersikat gigi banyak menggunakan air sungai Mahakam Ulu yang coklat dan dianggap tidak higenis.

“Ada penelitian sungai Mahakam ini kadar flor-nya rendah di bawah standar. Padahal gigi kita butuh sekali zat flor yang bisa menguatkan gigi,” ungkapnya.

Penggunakan air sungai Mahakam sebagai pembersih atau aktivitas kumur dalam sikat gigi menjadi penentu utama penyebab rusaknya gigi.

Selama warga masih mengandalkan air sungai sebagai pembersih gigi maka tidak ada sehat. 
“Warga masih sangat bergantung sama air sungai Mahakam. PDAM saja belum masuk kesini. Warga butuh air bersih yang berkualitas,” tegasnya.

Sebagai langkah konkrit, pihaknya dalam hal ini Dinas Kesehatan Mahulu, ke depan akan semakin gencar lakukan gerakan sikat gigi yang baik dan benar di tingkat puskesmas tiap kecamatan dengan mengerahkan kader kesehatan.

Bagi dia, menggunakan air kumur sungai Mahakam yang berwarna coklat tanah merah diperbolehkan saja, asalkan carasikat giginya yang harus maksimal.

“Dua kali sikat, jangan sekali. Pertama sikat gigi sampai berbusa. Kedua pasta dioleskan ke gigi, diamikan beberapa menit supaya zat flor menyerap ke gigi. B

ukan sebaliknya, sikat gigi sekali tapi kumurnya banyak. Ya tetap saja gigi tidak dapat flor, bisa bikin berlubang,” ungkapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar